Categories: Biodiversitas

Strategi Pelestarian Biodiversitas Di Kawasan Agrikultur Berkelanjutan: Pendekatan dan Praktik Terbaik

Kawasan pertanian berkelanjutan memainkan peran penting dalam menjaga biodiversitas. Strategi pelestarian biodiversitas di kawasan ini mencakup praktik pengelolaan yang ramah lingkungan, penggunaan varietas tanaman lokal, dan restorasi habitat alami. Dengan melibatkan semua pemangku kepentingan, mulai dari petani hingga pemerintah, diharapkan ekosistem pertanian dapat dipertahankan dan ditingkatkan.

Praktik seperti rotasi tanaman dan pengendalian hama terpadu tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga mendukung keberagaman hayati. Upaya ini berfokus pada pemanfaatan sumber daya secara berkelanjutan, sehingga dapat menciptakan sinergi antara produksi pangan dan pelestarian lingkungan.

Adaptasi terhadap perubahan iklim juga menjadi komponen penting dalam strategi ini, mengingat dampaknya terhadap berbagai spesies dan habitat. Dengan mengimplementasikan langkah-langkah yang tepat, kawasan agrikultur tidak hanya dapat menyediakan pangan bagi populasi yang terus berkembang, tetapi juga menjaga kesehatan planet dan keberagaman hayati.

Konsep Dasar Biodiversitas di Kawasan Agrikultur Berkelanjutan

Biodiversitas memainkan peran penting dalam pengembangan sistem agrikultur berkelanjutan. Konsep ini mencakup beberapa elemen kunci yang berkontribusi terhadap kesehatan ekosistem pertanian dan keberlanjutan sumber daya alam.

Definisi dan Jenis Biodiversitas

Biodiversitas mengacu pada keragaman kehidupan di berbagai tingkat, termasuk variasi spesies, genetik, dan ekosistem. Jenis-jenis biodiversitas meliputi:

  • Biodiversitas Spesies: Variasi antara spesies dalam ekosistem.
  • Biodiversitas Genetik: Variasi gen di dalam spesies yang memungkinkan adaptasi terhadap perubahan lingkungan.
  • Biodiversitas Ekosistem: Beragamnya ekosistem, seperti lahan pertanian, hutan, dan lahan basah.

Ukuran dan kesehatan biodiversitas ini memengaruhi ketahanan lingkungan dan pengelolaan sumber daya dalam pertanian.

Manfaat Biodiversitas bagi Agrikultur Berkelanjutan

Biodiversitas memberikan banyak manfaat bagi sistem pertanian, antara lain:

  • Peningkatan Produksi Pertanian: Keragaman spesies dapat meningkatkan hasil pangan melalui polinasi dan pengendalian hama alami.
  • Kestabilan Ekosistem: Keberagaman spesies menyediakan ketahanan terhadap hama dan penyakit.
  • Adaptasi terhadap Perubahan: Keteradaan variasi genetik membantu tanaman beradaptasi dengan perubahan iklim.

Mengelola biodiversitas dapat meningkatkan ketahanan sistem pertanian terhadap ancaman eksternal.

Ancaman Terhadap Biodiversitas di Sistem Pertanian

Biodiversitas di kawasan agrikultur menghadapi berbagai ancaman, termasuk:

  • Penggunaan Pestisida dan Herbisida: Bahan kimia dapat mengurangi keanekaragaman spesies.
  • Perubahan Iklim: Mengganggu habitat alami spesies dan memengaruhi pola pertumbuhan tanaman.
  • Alih Fungsi Lahan: Konversi lahan pertanian menjadi area perkotaan mengurangi habitat bagi spesies lokal.

Kondisi ini mengharuskan pengelolaan bijak untuk melindungi dan mempertahankan biodiversitas dalam sistem agrikultur.

Prinsip-Prinsip Pelestarian Biodiversitas

Prinsip-prinsip pelestarian biodiversitas dalam kawasan agrikultur berkelanjutan mencakup pendekatan ekologis, keterlibatan komunitas lokal, dan integrasi praktik tradisional dengan yang modern. Masing-masing prinsip ini memiliki peranan penting dalam menjaga keanekaragaman hayati dan mendorong keberlanjutan di sektor pertanian.

Pendekatan Ekologis dalam Manajemen Lahan

Pendekatan ekologis dalam manajemen lahan menekankan pentingnya memahami hubungan antara spesies, habitat, dan lingkungan. Ini mencakup penggunaan teknik seperti rotasi tanaman, penanaman beragam spesies, dan konservasi tanah untuk menjaga kesehatan ekosistem.

Keberlanjutan tanah dapat dicapai melalui praktik irigasi yang efisien dan pengendalian hama secara alami. Melibatkan pemahaman akan siklus alami di lahan pertanian dapat meningkatkan hasil panen tanpa merusak lingkungan. Strategi ini juga mendukung pemulihan ekosistem yang terdegradasi.

Pelibatan Komunitas Lokal

Pelibatan komunitas lokal dalam usaha pelestarian sangat krusial. Komunitas sering kali memiliki pengetahuan mendalam tentang lingkungan mereka. Mengintegrasikan pendapat dan praktik mereka dalam perencanaan agrikultur meningkatkan keberhasilan program pelestarian.

Program pendidikan dan pelatihan dapat membantu memfasilitasi partisipasi aktif masyarakat. Keterlibatan ini memastikan bahwa kebutuhan lokal dipenuhi dan menciptakan rasa memiliki terhadap inisiatif pelestarian, yang sangat penting untuk keberlanjutan jangka panjang.

Integrasi Praktik Tradisional dan Modern

Menggabungkan praktik pertanian tradisional dengan inovasi modern memberikan solusi yang seimbang dan efektif. Praktik tradisional sering kali memiliki keunggulan dalam menjaga biodiversitas, sedangkan teknologi modern dapat meningkatkan efisiensi.

Contohnya, penggunaan pestisida biologi yang dikembangkan berdasarkan praktik tradisional dapat mengurangi dampak negatif pada spesies non-target. Melalui penelitian dan kolaborasi, penerapan kombinasi ini menghasilkan metode pertanian yang tidak hanya produktif, tetapi juga ramah lingkungan dan pelestari keanekaragaman hayati.

Strategi Konservasi In Situ

Strategi konservasi in situ merupakan pendekatan penting dalam pelestarian biodiversitas di kawasan agrikultur. Pendekatan ini mencakup beberapa praktik yang mendukung keberagaman hayati di dalam dan sekitar lahan pertanian.

Rotasi Tanaman dan Polikultur

Rotasi tanaman adalah metode yang melibatkan pergantian jenis tanaman yang ditanam di lahan dalam jangka waktu tertentu. Praktik ini meningkatkan kesuburan tanah dan mencegah penumpukan hama dan penyakit. Selain itu, rotasi tanaman mengoptimalkan penggunaan nutrisi tanah dan memperbaiki struktur tanah.

Polikultur melibatkan penanaman berbagai jenis tanaman secara bersamaan dalam satu area. Ini menciptakan ekosistem yang lebih seimbang dan mengurangi ketergantungan pada pestisida. Selain itu, polikultur meningkatkan ketahanan sistem pertanian terhadap perubahan iklim dengan mendiversifikasi hasil panen.

Penanaman Tanaman Penutup

Tanaman penutup ditanam untuk melindungi dan memperbaiki tanah saat lahan tidak ditanami. Tanaman ini membantu mencegah erosi, meningkatkan kelembapan tanah, dan menambah nutrisi saat mereka terurai. Contoh tanaman penutup yang umum digunakan termasuk legum, yang dapat menambahkan nitrogen ke dalam tanah.

Tanaman penutup juga berfungsi sebagai habitat bagi berbagai organisme. Dengan mempertahankan keanekaragaman hayati, mereka mendukung jaringan ekosistem yang sehat. Hal ini berkontribusi pada stabilitas jangka panjang dan produktivitas lahan pertanian.

Pengelolaan Habitat Alami di Sekitar Lahan Pertanian

Pengelolaan habitat alami penting untuk mempertahankan koridor biodiversitas. Menyisakan area alami di sekitar lahan pertanian memberikan ruang bagi spesies lokal untuk berkembang. Ini menciptakan ekosistem yang saling menguntungkan antara pertanian dan lingkungan alam.

Praktik seperti penanaman pohon dan pemeliharaan semak-semak di pinggir lahan dapat meningkatkan habitat bagi serangga penyerbuk dan burung. Keberadaan spesies ini berkontribusi pada penyerbukan tanaman pertanian. Dengan demikian, pengelolaan habitat alami mendukung produktivitas sekaligus konservasi biodiversitas.

Strategi Konservasi Ex Situ

Strategi konservasi ex situ melibatkan pengelolaan dan pemeliharaan spesies di luar habitat alaminya. Ini mencakup berbagai pendekatan, dari penyimpanan benih hingga pembiakan hewan. Pendekatan ini penting untuk mempertahankan keanekaragaman hayati dan memastikan spesies yang terancam tidak punah.

Pemeliharaan Bank Benih

Bank benih berfungsi untuk menyimpan benih dari berbagai jenis tanaman. Metode ini membantu melestarikan varietas lokal yang mungkin hilang di habitat asalnya.

Proses pemeliharaan mencakup:

  • Pengumpulan: Memilih spesimen sehat dari daerah yang berbeda.
  • Pengeringan: Mengurangi kadar air untuk mencegah kerusakan.
  • Penyimpanan: Menjaga dalam kondisi dingin dan gelap untuk memperpanjang masa simpan.

Bank benih juga berkontribusi pada penelitian pertanian. Dengan menjaga keanekaragaman genetik, petani dapat merespons perubahan iklim dan hama yang muncul.

Kebun Plasma Nutfah

Kebun plasma nutfah ditujukan untuk melestarikan spesies tanaman dan varietas yang memiliki nilai agronomis tinggi. Kebun ini berfungsi sebagai pusat pengumpulan dan penelitian di mana tanaman dapat dikembangkan.

Fokus kebun plasma mencakup:

  • Penyimpanan Varietas: Menyimpan variasi tanaman penting secara biologis dan ekonomis.
  • Pengembangan Riset: Menyediakan ruang untuk riset tanaman di lingkungan yang terkontrol.
  • Edukasi: Mengedukasi petani dan masyarakat tentang pentingnya keanekaragaman genetik.

Kebun plasma mendukung keberlanjutan pertanian dengan menyediakan akses ke varietas yang tahan terhadap perubahan lingkungan.

Pelestarian Hewan dan Mikroorganisme Berguna

Pelestarian hewan dan mikroorganisme berguna melibatkan strategi untuk menjaga spesies yang berkontribusi pada ekosistem pertanian. Hewan seperti lebah dan mikroorganisme dalam tanah berperan penting dalam pollinasi dan kesuburan tanah.

Langkah-langkah dalam pelestarian meliputi:

  • Pembuatan Habitat: Menyediakan lingkungan yang sesuai untuk spesies terancam agar dapat berkembang.
  • Perbanyakan: Menjalankan program pembiakan untuk meningkatkan populasi spesies tersebut.
  • Edukasi Masyarakat: Meningkatkan kesadaran akan peran penting spesies ini dalam pertanian berkelanjutan.

Melalui pelestarian, dapat diharapkan bahwa ekosistem akan tetap seimbang, mendukung keberlanjutan dalam agrikultur.

Teknologi Inovatif untuk Pelestarian Biodiversitas

Teknologi inovatif memainkan peran penting dalam upaya pelestarian biodiversitas. Dengan pemanfaatan bioteknologi dan alat pemantauan digital, langkah-langkah efektif dapat diambil untuk menjaga dan mengelola sumber daya alam.

Penggunaan Bioteknologi dalam Konservasi

Bioteknologi menawarkan metode efektif dalam pelestarian spesies langka dan habitatnya. Melalui teknik seperti kloning dan kultur jaringan, spesies yang terancam punah dapat diperbanyak dan dikelola lebih baik. Penggunaan DNA barcoding juga memungkinkan identifikasi spesies secara cepat, membantu dalam penentuan prioritas konservasi.

Kelebihan lain dari bioteknologi adalah kemampuannya dalam mengembangkan tanaman yang tahan terhadap hama dan penyakit. Hal ini mendukung praktik agrikultur berkelanjutan dengan mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia, sehingga mengurangi dampak negatif terhadap ekosistem.

Pemantauan dan Evaluasi Biodiversitas Berbasis Digital

Pemantauan biodiversitas kini lebih efisien berkat teknologi digital. Sistem informasi geografis (SIG) memungkinkan analisis data spasial untuk menilai keberagaman spesies di suatu area. Ini memfasilitasi pengambilan keputusan yang berbasis data dalam pengelolaan lahan.

Selain itu, penggunaan sensor otomatis dan drone dalam pemantauan lapangan memberikan data real-time. Alat ini dapat mendeteksi perubahan dalam ekosistem dan mendukung evaluasi kondisi habitat secara lebih akurat. Aplikasi mobile juga membantu masyarakat dalam melaporkan penemuan spesies, memperkuat keterlibatan publik dalam pelestarian.

Peran Kebijakan dan Regulasi dalam Pelestarian Biodiversitas

Kebijakan dan regulasi memainkan peran penting dalam pelestarian biodiversitas di kawasan agrikultur berkelanjutan. Melalui kebijakan yang tepat dan regulasi yang ketat, pemerintah dapat menciptakan kerangka kerja yang mendukung praktik agrikultur yang ramah lingkungan dan melindungi keanekaragaman hayati.

Kebijakan Nasional dan Daerah

Kebijakan nasional menciptakan pondasi untuk pelestarian biodiversitas. Rencana pembangunan jangka panjang sering kali mencakup strategi untuk meningkatkan keanekaragaman hayati di kawasan agrikultur.

Di tingkat daerah, kebijakan dapat disesuaikan dengan kondisi lokal. Pendekatan ini mencakup pengaturan penggunaan lahan, perlindungan area konservasi, dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.

Kedua tingkatan kebijakan perlu berkolaborasi untuk memaksimalkan efek positif terhadap biodiversitas, misalnya dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam perencanaan tata ruang.

Sertifikasi dan Standar Agrikultur Berkelanjutan

Sertifikasi memainkan peran kunci dalam memastikan praktik agrikultur berkelanjutan. Program sertifikasi seperti Rainforest Alliance atau Organic Standard menetapkan standar yang harus dipenuhi oleh petani. Standar ini mencakup pengelolaan tanah, penggunaan pestisida, dan teknik panen yang bertujuan untuk melindungi biodiversitas.

Dengan memiliki sertifikasi, petani tidak hanya meningkatkan daya saing produk mereka, tetapi juga berkontribusi pada upaya pimpinan untuk menjaga lingkungan. Kesadaran konsumen yang meningkat tentang pentingnya produk berkelanjutan juga mendorong petani untuk mematuhi standar ini.

Insentif Ekonomi bagi Petani

Insentif ekonomi memotivasi petani untuk menerapkan praktik berkelanjutan. Pemerintah dapat menawarkan subsisi, kredit, atau pengurangan pajak bagi petani yang mengadopsi metode yang ramah lingkungan.

Program-program ini bukan hanya mendorong penggunaan teknologi yang lebih baik, tetapi juga meningkatkan kesuburan tanah dan hasil panen.

Dengan dukungan ekonomi, petani lebih mungkin untuk berinvestasi dalam pelestarian biodiversitas, sehingga menciptakan ekosistem yang lebih sehat dan produktif di kawasan agrikultur.

Kolaborasi Multi-stakeholder untuk Mendukung Pelestarian

Kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan sangat penting dalam usaha pelestarian biodiversitas di kawasan agrikultur berkelanjutan. Sinergi antara pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan sektor swasta dapat menciptakan strategi yang efektif dan berkelanjutan.

Peran Pemerintah

Pemerintah memiliki tanggung jawab utama dalam mendukung pelestarian biodiversitas dengan merumuskan kebijakan dan regulasi yang mendukung. Ini mencakup pengawasan terhadap praktik agrikultur yang berkelanjutan dan perlindungan terhadap ekosistem.

Program peraturan dapat mencakup insentif untuk pertanian berkelanjutan. Langkah ini dapat mendorong petani untuk mengadopsi praktik yang lebih ramah lingkungan. Di sisi lain, pemerintah juga dapat memberikan dukungan finansial dan teknis kepada kelompok petani yang berkomitmen pada pemeliharaan biodiversitas.

Kolaborasi antara pemerintah daerah dan pusat juga penting dalam mengimplementasikan inisiatif pelestarian. Dengan kejelasan dalam visi dan misi, kebijakan yang dirumuskan dapat diterapkan secara efektif.

Keterlibatan Lembaga Swadaya Masyarakat

Lembaga swadaya masyarakat (LSM) berperan penting dalam mengedukasi komunitas tentang pentingnya biodiversitas. Mereka sering kali memiliki akses ke data dan informasi terbaru mengenai kondisi lingkungan lokal.

LSM dapat memfasilitasi dialog antara petani dan pemerintah, memastikan suara masyarakat terdengar dalam proses pengambilan keputusan. Kegiatan pelatihan dan workshop yang diadakan oleh LSM juga membantu petani memahami teknik pertanian ramah lingkungan.

Dengan memobilisasi sumber daya komunitas, LSM dapat melakukan proyek yang bertujuan untuk rehabilitasi lahan dan perlindungan spesies langka. Melalui pendekatan ini, keanekaragaman hayati dapat terlindungi dengan lebih efektif.

Kemitraan dengan Sektor Swasta

Kemitraan antara sektor swasta dan inisiatif pelestarian sangat menguntungkan. Perusahaan dapat berinvestasi dalam teknologi yang mendukung praktik pertanian berkelanjutan dan inovasi hijau.

Kolaborasi ini bisa berupa pengembangan produk ramah lingkungan atau program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang mendukung pelestarian lingkungan. Dalam banyak kasus, perusahaan juga mendapatkan manfaat dari reputasi positif yang berasal dari komitmen mereka terhadap keberlanjutan.

Sektor swasta dapat berperan sebagai penggerak dalam menciptakan pasar untuk produk pertanian yang dikelola secara berkelanjutan. Ini akan mendorong petani untuk lebih berfokus pada praktik yang melindungi biodiversitas.

Dampak Pelestarian Biodiversitas terhadap Lingkungan dan Ekonomi

Pelestarian biodiversitas memberikan dampak signifikan baik untuk lingkungan maupun ekonomi. Pendekatan ini tidak hanya menjaga keseimbangan ekosistem, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang bergantung pada sumber daya alam.

Peningkatan Kesehatan Ekosistem

Dengan melestarikan biodiversitas, kesehatan ekosistem dapat meningkat secara drastis. Populasi spesies yang beragam memfasilitasi fungsi ekosistem, seperti penyerbukan tanaman dan pengendalian hama secara alami.

Ecosystem services tersebut memberikan manfaat langsung seperti peningkatan hasil panen. Selain itu, beragam spesies juga mengurangi risiko penyebaran penyakit yang dapat merugikan pertanian dan kehidupan manusia.

Upaya pelestarian seperti konservasi lahan dan agroekosistem berperan penting dalam menjaga keanekaragaman hayati. Hal ini mendukung keberlanjutan produksi pangan dan jasa lingkungan.

Kesejahteraan Petani dan Komunitas

Pelestarian biodiversitas berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan petani dan komunitas lokal. Dengan mengusung praktik pertanian berkelanjutan, petani dapat mengakses varietas tanaman dan hewan yang lebih tahan terhadap penyakit dan cuaca ekstrem.

Sistem pertanian yang bervariasi menghasilkan produk yang lebih berkelanjutan. Hal ini meningkatkan penghasilan petani dan memberi mereka stabilitas ekonomi.

Komunitas juga mendapatkan keuntungan melalui promosi agrowisata. Pelestarian lingkungan dan penggunaan sumber daya yang bijaksana menarik wisatawan, menciptakan lapangan kerja baru.

Adaptasi terhadap Perubahan Iklim

Pelestarian biodiversitas mendukung adaptasi terhadap perubahan iklim. Keanekaragaman hayati memungkinkan ekosistem untuk beradaptasi dengan kondisi cuaca yang berubah.

Misalnya, varietas tanaman lokal yang terpelihara memiliki ketahanan yang lebih baik terhadap kekeringan. Dengan demikian, petani dapat mempertahankan hasil panen meskipun terjadi perubahan iklim.

Diversifikasi lahan juga membantu mengurangi kerentanan terhadap bencana alam. Hal ini menciptakan resilien yang lebih besar pada aspek ekonomi dan ekonomi lokal di tengah tantangan iklim global.

Tantangan dan Peluang Masa Depan dalam Pelestarian Biodiversitas di Agrikultur Berkelanjutan

Pelestarian biodiversitas di kawasan agrikultur berkelanjutan menghadapi sejumlah tantangan yang kompleks, namun juga menawarkan peluang untuk pengembangan yang lebih baik. Keterbatasan sumber daya, perubahan sosial dan teknologi, serta prospek pengembangan keberlanjutan harus ditangani secara efektif.

Keterbatasan Sumber Daya

Keterbatasan sumber daya menjadi hambatan utama dalam pelestarian biodiversitas. Banyak petani tidak memiliki akses ke teknologi modern atau informasi yang diperlukan untuk meningkatkan praktik pertanian berkelanjutan.

Keterbatasan dana juga membatasi implementasi program konservasi. Biaya untuk penelitian dan pengembangan metode baru sering kali terlalu tinggi untuk diakomodasi.

Selain itu, jika keberadaan sumber daya alam terus menurun, seperti tanah subur dan air bersih, hal ini akan berdampak negatif pada upaya pelestarian yang sedang dilaksanakan. Penting untuk menciptakan kebijakan yang memprioritaskan alokasi sumber daya yang efisien.

Perubahan Sosial dan Teknologi

Perubahan sosial dan teknologi menawarkan jalur baru untuk pelestarian biodiversitas. Misalnya, adopsi teknologi pertanian cerdas dapat membantu petani mengelola sumber daya secara lebih efisien dan minim dampak lingkungan.

Edukasi masyarakat tentang pentingnya biodiversitas juga semakin meningkat, mendorong individu untuk berpartisipasi aktif dalam program pelestarian.

Namun, ada tantangan dalam mengintegrasikan teknologi baru ke dalam praktik tradisional. Banyak kelompok masyarakat mungkin ragu untuk mengubah metode mereka, yang dapat menghambat inovasi dan adaptasi yang diperlukan.

Prospek Pengembangan Keberlanjutan

Prospek pengembangan keberlanjutan sangat menjanjikan jika dikelola dengan baik. Pengembangan model pertanian berbasis komunitas dapat memperkuat keterlibatan lokal dan konservasi biodiversitas.

Proyek agroforestri, misalnya, dapat meningkatkan keanekaragaman hayati sekaligus memberikan penghidupan bagi petani. Pendekatan holistik yang mempertimbangkan hubungan antara komponen ekosistem akan semakin penting.

Melalui kemitraan antara pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan sektor swasta, strategi pelestarian yang efektif dapat diimplementasikan. Inisiatif ini dapat membuka peluang baru dalam pemeliharaan biodiversitas dalam jangka panjang.

admin

Recent Posts

Upaya Konservasi Biodiversitas Di Taman Nasional Indonesia: Strategi dan Tantangan

Upaya konservasi biodiversitas di taman nasional Indonesia menjadi prioritas utama dalam menjaga keanekaragaman hayati yang…

13 hours ago

Dampak Perubahan Iklim Terhadap Biodiversitas Flora dan Fauna di Indonesia

Perubahan iklim telah menjadi salah satu tantangan terbesar bagi biodiversitas di seluruh dunia. Suhu yang…

2 days ago

Peran Biodiversitas Dalam Menjaga Keseimbangan Ekosistem Alami dan Manfaatnya

Biodiversitas memainkan peran krusial dalam menjaga keseimbangan ekosistem alami. Keanekaragaman spesies memastikan bahwa setiap elemen…

3 days ago

Hubungan Antara Biodiversitas dan Ketahanan Pangan Global: Pentingnya Keanekaragaman Hayati untuk Ketahanan Pangan Dunia

Biodiversitas memainkan peran krusial dalam ketahanan pangan global. Ketika keanekaragaman hayati terjaga, maka sistem pangan…

5 days ago

Manfaat Biodiversitas Bagi Kesehatan Manusia Dan Obat-Obatan Alami: Pentingnya Sumber Daya Alam Dalam Penyembuhan

Biodiversitas memainkan peran penting dalam kesehatan manusia dan pengembangan obat-obatan alami. Keanekaragaman hayati menyediakan sumber…

7 days ago

Peran Masyarakat Lokal Dalam Menjaga Biodiversitas Hutan Adat: Tantangan dan Peluang

Biodiversitas hutan adat memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan keberlanjutan lingkungan. Masyarakat lokal…

1 week ago